Little Spoon

Kisah Local Heroes Audria, Perbaiki Sistem Pangan Lokal

Delivery and Order Policy

BALI tidak hanya dikenal dengan budaya, keindahan alam dan keramah-tamahan warganya saja. Tetapi juga dikenal dengan hijaunya lahan pertanian sebagai sistem pangan lokal Indonesia. Dialah Audria Adythia Evelinn, gadis cantik berusia 27 tahun yang memilih jalan hidup menjadi farmer atau petani. Audria bukan petani biasa. Bukan karena muda, tetapi ia memang berbeda. Ia memiliki mimpi untuk memperbaiki sistem pangan lokal, khususnya di sekitar tempatnya tinggal di kawasan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.

Audria banyak menghabiskan waktunya di Green House, kebun yang berada di villa tempat ia tinggal. Di tempat itu, Audria menanam secara organik beragam jenis sayuran seperti zucchini, butternut, thai basil, pearl shallots, lettuces, arugula, marigold flowers, dan mints. Audria sangat memperhatikan perawatan tanaman-tanaman yang ada di green house, tak hanya pupuk, anti-hama organik tetapi juga tata kelola air.

“Bali sekarang ini lagi panas, jadi penyiramannya kita setting secara otomatis kalau panasnya 35 derajat, kita juga memasang fan, supaya udara di sini tetap sejuk,” tuturnya.

Tidak hanya menanam di kebunnya sendiri, Audria juga mengajak mengajak petani untuk menanam tanaman organik, memperbaiki tanah yang rusak akibat sistem pengeolaan yang salah. “Kita biasa untuk regenerasi tanah. Prosesnya, dengan memberikan pupuk kompos dari bahan-bahan tumbuhan dan kultur mikro organisme lokal dari bahan-bahan organik,” jelas Audria.

Melalui Little Spoon Farm, platform online yang ia dirikan, Audria bersama beberapa anak muda lainnya menjadikan Little Spoon Farm sebagai wadah pemberdayaan hubungan antara petani dengan konsumen. “Saya termotivasi untuk membuat konsep Little Spoon Farm. Ibaratnya farm kita seperti sendok kecil yang memberikan akses nutrisi, edukasi, dan juga market support untuk alam, petani, dan masyarakat,” akunya. Lanjut Audria, pemahaman konsumen dengan cara produksi makanan juga masih sangat terbatas. Dampaknya masyarakat sebagai konsumen juga yang menanggung akibatnya dengan kesehatan mereka. “Oleh karena itu saya termotivasi untuk membuat konsep Little Spoon Farm. Ibaratnya farm kita seperti sendok kecil yang memberikan akses nutrisi, edukasi, dan juga market support untuk alam, petani, dan publik,” katanya.

Saat ini Little Spoon Farm telah memiliki tidak kurang dari 130 pelanggan yang tersebar di sekitar Bali. Sebagai pelanggan mereka mendapatkan Little Spoon Farm Box yang berisi sayuran, buah dan makanan olahan organik dari para petani yang menjadi mitra Audria. Di sela-sela shooting TVC #KejarMimpi CIMB Niaga di kediamannya beberapa waktu lalu, Audria sempat menceritakan tentang awal ia mendirikan Little Spoon Farm dan berfokus pada mendukung petani lokal untuk mengadopsi praktik penanaman regeneratif. “Dari dulu saya sudah tertarik dengan alam, akhirnya mengambil jurusan lingkungan hidup, dengan spesialisasi Urban Sustainability pada saat kuliah,” paparnya.

Gadis yang punya kegemaran membaca buku ini juga mengatakan jika bidang agrikultur merupakan salah satu sebab kerusakan terbesar dari lingkungan. Sejak itu pula ia fokus untuk merubah lingkungan tempat tinggalnya di Tabanan, Bali menjadi lebih baik lagi, mengingat masih banyak lahan yang bisa digarap. “Dari situ, saya mulai paham kalau bidang agrikultur adalah salah satu sebab kerusakan lingkungan terbesar, karena banyak petani yang memperlakukan monokultur (menyebabkan tanaman memerlukan perawatan yang tinggi untuk prevensi hama), yang akhirnya mencemari dan merugikan lingkungan itu sendiri,” pungkasnya. Anak ke 2 dari 5 bersaudara yang memiliki gelar B.A dari Seattle University in Urban Sustainability ini mengungkapkan juga alasan mengapa dirinya tetap memilih Indonesia untuk mengejar mimpinya. “Di Indonesia alam dan komunitasnya sangat mendukung. Saya juga ingin berkontribusi untuk negeri yang saya cintai ini,” tegasnya.

Dekat dengan Petani

Selain merancang platform online untuk pesanan panen langsung, dari kebunnya, ia berbagi metode penanaman tanaman berkelanjutan, dan memfasilitasi hubungan antara petani lokal dan konsumen. Okezone melihat langsung bagaimana cara Audria dan para petani berinteraksi. Audria tampak begitu dekat dan bersahabat. Meskipun mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri, dia tampak sopan dan banyak mendengarkan para petani sebagai lawan bicaranya.

“Saya selalu senang dan terbuka untuk dengarkan cerita mereka. Ini kesempatan juga untuk memahami cara pikir mereka dan mendapatkan local wisdom, serta belajar dari pengalaman mereka di daerah sana seperti, teknik tradisional, cuaca, hama, siklus alam dan lain-lain,” katanya. Melalui Little Spoon Farm, Audria berharap dapat meningkatkan manfaat ekonomi bagi petani lokal yang praktiknya organik juga ramah lingkungan. Audria juga menceritakan cara dirinya membangun perspektif digital pada petani mengingat tingkat pendidikan petani di kawasan tersebut tidak tinggi.

“Banyak kalangan petani yang sudah berumur, petani muda sangat jarang kondisinya karena di Bali anak-anak petani masuk pada bidang hospitality. Tapi biasa kita selalu bantu untuk pencatatan data-data, kami yang memasukannya di sistem. Membangun perspective digital memang menantang, tapi kami memberi pemahaman memang ini diperlukan,” katanya lagi. Ia memiliki cara pandang berbeda melihat sumber daya alam tidak hanya sebagai sumber makanan dan obat-obatan saja, tetapi juga sebagai hubungan antara manusia dan dunia alami. Mimpinya untuk memperbaiki sistem pangan lokal serta memperbaiki kehidupan petani pun mendapatkan respon yang positif. “Rasanya puas, karena kita mencapai tujuan visi misi kita.

foraging trip

Terutama kalau pendapat petani tersebut meningkat dan juga lahannya tidak di berikan kimia sintetik karena berarti keluarga petani itu sudah lebih aman dari pencemaran yang juga dapat mengganggu kesehatan mereka,” paparnya. Untuk menjamin pemeliharaan kebunnya, Audria juga rutin melakukan evaluasi dan farm visit yang tersebar di Perean, Tabanan, dan Bedugul dan kawasan lainnya secara langsung demi menciptakan suasana kerja yang kondusif. “Biasanya Selasa harvest, hari panen, Rabu delivery ke pelanggan, dan Weekend biasa saya check kebun petani,” tutur gadis yang disebut sebut mirip aktris Prisia Nasution itu sambil meneguk kopi.

Saat ini, Audria memiliki banyak mitra petani. Di balik sikap lembutnya ia terbukti mampu memberdayakan para petani untuk menanam tanaman buah, sayur organik dan makanan olahan sehat yang telah dikurasing oleh ahli nutrisi. Dengan cara ini, konsumen mendapatkan nutrisi yang sehat, para petani meningkat penghasilannya. Dan lebih dari itu, dengan pola tanam organik, tanah tetap subur karena dalam proses tanam tidak menggunakan pestisida dan pupuk buatan yang dapat merusak kesuburan dan ekosistem.

Itulah Audria Adythia Evelinn. Petani muda yang membedakan dirinya dengan para petani pada umumnya. Di usia yang masih muda, ia telah jauh berpikir ke depan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan alam semesta. “Manusia dan alam harus selaras supaya kita bisa saling menjaga dalam kehidupan ini,” tutur Audria dengan senyumnya yang khas.

RELATED ARTICLES

065641000_1598959974-agriculture-1822530_1280-e1643252285719 1
Makin Banyak Anak Muda Terjun Jadi Petani Di Masa Pandemi
2022_07_05_127508_1657003665._large
Sense and sustainability: Embark on luxury odysseys with local impacts at Conrad Bali
kisah-local-heroes-audria-perbaiki-sitem-pangan-lokal-dengan-little-spoon-farm-v2smm2qYz3 1
Kisah Local Heroes Audria, Perbaiki Sistem Pangan Lokal
Delivery and Order Policy
Met Audria Evelinn!
WEA-Indonesia 1
Terpilih, 22 Perempuan Women’s Earth Alliance Indonesia
Little Spoon

Little Spoon

Online

Hey, Do you want to talk with us?